Sunday 20 December 2009

[FANFIC] 2Shot | God Of Death, part 1

Title: GOD OF DEATH

Author : raanchullie.babo / ranchul

Rating : 15+

Cast :
- Shiroichii Haruka (mine)
- Kim Heechul (Super Junior)

Disclaimer : Shiroichii Haruka is belong to me. And I don’t own Kim Heechul's character, he's belong to SJ, SM, and his family. The Story and that Shinigami Stuff Adapted from anime/manga Bleach, by Kubo Tite. It just for fun, so please don't sue me ^^.

________________

While you thought that you was learning how to live,
you have been learning how to die
Death is just the beginning


Kimono besar berwarna hitam menutupi tubuhnya yang kecil serta Katana (*pedang) di genggaman tangan kanannya. Kupu-kupu hitam yang terbang mengelilingi dirinya merupakan pengantar kematian dan merupakan bagian darinya. Berdiri dengan tatapan datar dibawah sinar bulan. Menunggu tiba saatnya untuk melindungi dunia manusia dari roh jahat dan mengembalikannya tempat yang suci, mensucikannya. Dialah ..


The God Of Death

user posted image
cr: crazydreamerdreamson @ deviantart


'Shinigami'

(Part 1)


—SOUL SOCIETY—

Jika dilihat sekilas, tempat ini tidak ada bedanya dengan dunia manusia. Semuanya berbicara, bergerak, dan berinteraksi, seperti manusia. Ya, mereka semua memang manusia. Tapi dulu, sebelum mereka bertemu dengan kematian.
Sekarang mereka hanyalah sebuah arwah, rohani yang terlepas dari jasmani nya. Mereka mengalami kematian. Mereka meninggalkan jasadnya di dunia sana, kemudian datang ke tempat ini dan memulai kehidupan baru nya disini. Di Soul Society. —Kematian merupakan awal dari kehidupan yang baru.

Ruangan ini sangat luas. Tidak tau dimana ujungnya. Hanya saja, sebuah wilayah tertutup dan terkunci berdiri ditengah-tengah ruangan itu. Tempat suci yang disebut SEIREITEI, tempat untuk para dewa, tempat untuk mereka Shinigami. Mereka (para shinigami) lah yang menuntun para arwah tadi menuju tempat tinggal mereka selanjutnya, Soul Society. Beberapa dari shinigami ditugaskan di dunia manusia untuk melindungi dunia itu dari kehancuran yang disebabkan oleh Hollow (*roh jahat)

* * *
*As long as I have a want, I have a reason for living*


(Flashback) 6 MONTH AGO

—Someone—

SANGJUSebelah Tenggara Seoul.
Aish, aku benci mengikuti pelajaran tambahan setiap hari. Pulangku selalu larut. Aku harap orangtuaku memarahiku karena pulang malam. Tapi nyatanya tidak, mereka mendukungku karena mereka bilang aku akan segera lulus jadi mengikuti tambahan sangatlah tepat.
Aku benci malam hari, karena aku tidak suka melihat pemandangannya. Bukan pemandangan kota yang kumaksud. Tapi mereka…arwah yang bergentayangan. Aku sebenarnya tidak mempercayai keberadaan mereka, tapi aku bingung dengan apa yang kulihat. Aku jadi ingat, waktu itu aku melihat sesuatu yang sangat menggelikan. Setelah kutebak, mungkin dia korban kecelakaan lalu lintas yang pergelangan kakinya nyaris putus. Menjijikan.
Bisa melihat hal gaib seperti itu sangatlah merepotkan.

—Someone—

SOUL SOCIETY
Seireitei (*tempat suci)
Untuk pertama kalinya, aku ditugaskan mengawasi dunia manusia secara langsung. Aku ingin melihat seperti apa keindahan dunia manusia. Kali ini Kaptenku mempercayaiku untuk mengawasi dunia manusia.
Persiapanku sudah selesai. “jangan lupa akan tujuanmu.” Hanya itu pesan dari Kaptenku. Aku berjalan menuju gerbang penguhubung. Kupu-kupu hitam itu menghampiri ku. Dia menuntunku memasuki gerbang penghubung. Selamat datang di dunia manusia …

* * *
*I cross this Sword for your sake*


Seorang gadis menggunakan kimono serba hitam dan memegang katana. Dia berdiri menunggu untuk menjalankan tugasnya. Dimana ada Hollow (*roh jahat) disitu ada Shinigami. Hollow yang terkena katana shinigami, akan mati dan akan kembali ke Soul Society. Itulah tugas dari para shinigami. Mereka mensucikan, bukan membunuh.

Someone—

“Aku Pulang”
“Selamat datang. Bagaimana tambahan hari ini?”
“Biasa saja.” Aku mengabaikan makanan yang disediakan di meja untukku. Aku berjalan menuju tangga.
“Ya Kim Heechul ! Habiskan makanannya, aku menyiapkannya untukmu.”
Aku hanya mengabaikan teriakan Omma ku dan menaiki tangga menuju kamarku. Aku membuka pintu kamarku dan langsung terjun ke tempat tidur. Hari ini melelahkan, sama seperti kemarin, dan kemarinnya dan kemarinnya lagi. Jalan hidupku seperti ini saja, tidak ada yang berubah. Aku memejamkan mataku.

“GROAAAAAAAA.” Suara keras itu membangunkanku. Aku mendengarnya dari seminggu yang lalu. Aku bertanya-tanya suara apa itu dan dari mana asalnya. Aku membuka tirai dan jendela kamarku, melongok keluar jendela berharap aku melihat sebuah jawaban.

Suatu peristiwa yang hampir membuat mataku copot adalah, aku melihat monster, bentuk tubuhnya aneh dan wajahnya jelek. Dan didepannya berdiri seorang gadis menggunakan kimono berwarna hitam dan bermain dengan katana. Apa yang dia lakukan? Malam-malam begini keluar rumah dan membawa katana peninggalan ayahnya? Aish aku rasa dia sudah gila.

Aku tidak melepas pandanganku dari mereka. Dan sesaat, gadis itu mengayunkan katana nya dan dia membelah monster itu menjadi dua bagian. Monster itu lenyap, yang terlihat setelah dia lenyap hanyalah serpihan cahaya kecil yang lama-kelamaan ikut menghilang.
Apa-apaan gadis itu? Aku mengucek-ngucek mataku, ini mimpi atau kenyataan? Saat aku membuka mataku kembali. gadis itu ikut lenyap, hanya dalam hitungan detik. Apa yang terjadi disini? Siapa dia …

* * *
*The Moon Shining on, in the Cloudy Sky*


Sudah seminggu semenjak kejadian aneh itu. Sejak saat itu aku tidak pernah mendengar suara monster itu lagi. Dan aku juga tidak pernah melihat gadis itu lagi. Mereka merepotkan, membuatku penasaran. Aish, sudahlah tidak ada gunanya aku memikirkan mereka. Tapi malam ini tampak berbeda. Aku memang pulang lebih malam dari biasanya, tadi aku dihukum seusai tambahan. Menyebalkan. Jalanan sudah kosong. Malam ini lebih gelap dari biasanya, aku tau sekali, nanti malam pasti akan hujan.

Aku melewati taman dan aku melihat sesuatu disana. Seorang gadis memakai pakaian serba hitam, Ah!! Itu gadis gila yang kemarin! Aku terus memperhatikan apa yang selanjutnya akan dia lakukan. Setelah aku perhatikan, di sebelahnya terduduk seorang anak kecil, kira-kira masih berumur 6 tahun. Gadis itu mengeluarkan katana nya dan dia terlihat seperti mengayunkannya ke arah anak kecil itu. Apa yang dia lakukan?! Dia ingin membunuh anak itu seperti dia membunuh monster kemarin! Aku tidak akan membiarkannya. Aku berusaha mengentikan perbuatannya dengan berteriak
“HEI JANGAN SAKITI DIA DENGAN KATANA MU!”
Ayunan katananya terhenti dan dia menoleh ke arahku. Wajahnya terlihat sangat kaget. Tapi setelah itu dia melanjutkan perbuatannya. Aku menutup mataku. Dan saat aku membuka mata, anak kecil itu lenyap dan muncul kupu-kupu berwarna hitam diikuti percikan cahaya.
Gadis itu berdiri dan akan segera beranjak, tapi aku menghentikannya.
“Hei gadis aneh! Jangan kabur!” dia berhenti melangkah dan melirik kearahku.
“Kamu bisa melihatku?” wajah kagetnya menyebalkan sekali.
“Tentu saja! Aku punya mata dan mataku masih berfungsi dengan baik! Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan dengan anak kecil tadi?”
“Aku mengirim anak itu ke tempat dimana seharusnya dia berada.”
“Hah? Apa-apaan kamu ini?! Siapa kamu sebenarnya?!”
“Aku adalah Shinigami.”

* * *
*Turning the Wheel of Fate*


Heechul tampak tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh gadis itu. Hanya berakhir dengan garukan kepalanya. Gadis itu berusaha pergi dan tidak peduli. Heechul meninggalkan taman itu dengan perasaan kesal.
Tidak lama ia berjalan, teriakan Hollow terdengar lagi. Hollow itu muncul tepat di belakangnya dan menyerangnya. Dia terduduk ditanah, Nafasnya terengah-engah dan tubuhnya tersandar di sebuah tiang. Hollow berukuran besar itu berdiri dihadapannya dan terlihat dia akan mencabiknya. Heechul menutup matanya, seperti dengan mudahnya menyambut kematian tanpa perlawanan.

“GROAAAAAAAA” teriak hollow itu lebih kencang sehingga membuat heechul membuka matanya. Pandangannya tertutup oleh sesosok gadis yang mengenakan kimono berwarna hitam. Gadis itu menahan cakar hollow yang besar dengan katana nya yang kecil. Dia hanya menahannya dengan tangan kanannya. Lalu menoleh ke belakang.
“Apa kau baik-baik saja, bocah?”
Dia terlihat angkuh. Hollow itu lebih kuat dari yang dia perkirakan. Tubuhnya terhempas dan katana nya terlepas dari genggamannya.

* * *
*Something Precious is something which we tried to Protect*


—Shinigami—


Sial! Aku meremehkannya, dia lebih kuat dari yang aku bayangkan. Bahuku terbentur dan terasa sangat nyilu. Hollow itu semakin mendekati bocah itu, kalau aku biarkan seperti ini, dia bisa mati.
“Lari !!!”
Dia terkejut mendengar teriakanku. Aku masih tergeletak disini sambil memegangi bahuku yang cedera. Aku berusaha meraih katana ku, tapi aku tidak bisa. Sekarang kedudukan berubah, hollow itu sekarang menuju ke arahku.
“ini kesempatanmu! Lari atau kau akan mati disini !!”
Dia berdiri perlahan sambil memegangi lengannya yang aku rasa terluka. Aku terkejut mendengar balasan yang terlontar dari mulutnya..
“ini merepotkan..tapi, Jangan menyuruh seorang lelaki untuk lari!!” aku tercengang.
Dia berlari mengambil batu yang ukurannya cukup besar lalu melemparkannya kearah hollow itu.
“Jangan beraninya sama perempuan, monster jelek.”
Hollow itu terlihat murka, bocah itu berlari dan membiarkan hollow itu mengejarnya.
“Bodoh!! Kau bisa mati!!” teriakku. Ini tugas pertamaku dan aku tidak mau membiarkan siapapun mati.
“Tidak apa-apa. Kau urusi dirimu disana dan pikirkan caramu untuk membunuh monster ini!”
Dia bersedia menjadi umpan dan pengalih perhatian. Sungguh perbuatan bodoh. Tapi aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku diberi kesempatan, oleh seorang manusia. Aku meraih katana ku, menutup mataku dan berkonsentrasi. Mengucapkan beberapa kalimat pembuka segel kekuatan yang ada di katana ku. Setelah selesai, aku mengayunkan katana ku ke arah hollow tersebut dan, dia lenyap.
* * *


“Kau tidak apa-apa?” dia menghampiriku dengan tubuh penuh keringat.
“Tembakan barusan hebat. Aku baru tau kalau dari katana bisa keluar sinar mematikan seperti itu.”
“Itu disebut Cero. White Cero.”
“Apalah itu, aku tidak mengerti.”
“Semacam tembakan meriam. Hanya saja berbentuk cahaya berwarna putih dan memiliki daya penghancur tinggi.” Aku berusaha menjelaskan.
“Oh begitu. Aku tidak mengerti.” Orang ini bodoh, berbicara tanpa berpikir.
“Tadi terima kasih. Kalau tidak ada kau mungkin aku sudah mati.” Dia berbicara tanpa melihat ke arahku seperti sebelumnya. Dia memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.
“Hm. Itu sudah menjadi tugasku.” Jawabku sambil mengangguk.
“Tugasmu? Sekolah mana yang memberi tugas membunuh monster?”
“Aku sudah bilang sebelumnya, Aku Shinigami.”
“Aish maaf ya nona-dewa-kematian, tapi aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Sekarang, jelaskan padaku.” Katanya sambil mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri.
Aku heran dengannya. Dia bisa melihatku, dan bahkan dia bisa menyentuhku, padahal dia manusia. Kami shinigami juga berupa roh halus, dan bahkan berada di tingkatan paling tinggi. Dia bukan manusia biasa. Aku terpaksa menjelaskan semua tentang Shinigami, Hollow, Soul Society dan hal terkait lainnya.

“Lalu apa yang kau lakukan terhadap roh anak kecil tadi?” tanyanya ingin tau.
“Aku mengirimnya ke Soul Society, tadi aku sudah menjelaskannya padamu.”
“Dan monster yang disebut hollow itu?”
“Aku mensucikannya dan mengirimnya ke Soul Society, aku juga tadi sudah menjelaskannya padamu.”
“Ooh begitu. Sejujurnya aku tidak begitu mengerti hehehe.” Katanya sambil menggaruk kepalanya dan tercengir. Dia mempermainkanku, dasar orang ini.
“Sudah ya, aku harus pergi.” Kataku sedikit sinis.
“Eh tunggu. Aku Kim Heechul.” Dia mengulurkan tangannya padaku. Aku tidak perlu menyebutkan namaku kan.
“Senang bertemu denganmu.” Kataku lalu berjalan.
“Eh tunggu dulu ! Aish. Siapa namamu?”
“Apa aku harus benar-benar menyebutkannya?”
“Iya. Berkenalan dan saling menghargai. Ini adalah peraturan dunia manusia. kau harus mematuhi peraturan dunia kami.”
“Haruka.”
“Ha?”
“Namaku Haruka.” Aku kemudian berjalan dan mengabaikan uluran tangannya.
“Kau merepotkan. Bertugas yang benar dan berhati-hatilah…Semoga kita bisa bertemu lagi..Haruka.”
“Senang bisa bertemu denganmu.” katanya lagi sambil tersenyum. Aku melanjutkan langkahku, dan tanpa sengaja…aku juga tersenyum..

* * *
*No one can confidently say that they will still be living tomorrow*


(Present) 6 MONTH LATER

—Heechul—


Beberapa hari setelah itu, dia muncul lagi di hadapanku. Tidak lagi dengan kimono hitam berukuran besar, melainkan berpakaian casual, layaknya gadis biasa. Dia mengenakan sebuah media yang disebut “GIGAI”. Ibarat balon, gigai berupakan balon yang tidak berisi udara, ia baru akan mulai berbentuk dan berkembang jika ditiupkan udara kedalamnya. Sama halnya dengan shinigami, mereka hanya berupa roh. Manusia biasa tidak dapat melihatnya. Jadi dia menggunakan gigai agar dia bisa terlihat dan dapat menjalani kehidupan layaknya manusia biasa.
Meski begitu, dia masih menjalankan tugasnya sebagai seorang shinigami. Melindungi kota kami dari aura jahat dengan mempertaruhkan nyawanya.

Kejadian saat itu seperti merubah haluan takdirku. Aku berubah sejak bertemu dengannya. Setelah mengenalnya, aku bukan lagi orang yang malas-malasan. Sekarang aku punya impian yang akan kuraih dengan usaha dan semangatku. Dia merubah segala pandanganku. Dia banyak bercerita tentang 2 hal yang sangat pasti di dunia ini, kehidupan dan kematian. Kata-kata nya selalu kujadikan semangat bagiku.


“Nikmati hidupmu seakan-akan kau akan mati hari ini. Tapi teruslah bermimpi seakan-akan kau akan hidup selamanya .”


Aku terbangun dari lamunanku. Sebelumnya aku sedang duduk dibawah pohon yang daunnya berguguran ini, merasakan hembusan angin yang sejuk, dan menunggu kehadiran seseorang sambil mengingat-ingat kejadian yang sudah lalu.
“Yo, sudah lama ya?” katanya sambil menepuk pundakku.
“Tidak juga. Bagaimana hollownya?”
“Beres. Sekarang kita mau kemana?”
“Entahlah, aku betah duduk disini.”
“Haha baiklah, terserah apa maumu.” Katanya diikuti senyuman. Lalu dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Dia tampak lelah.
“Tidurlah. Aku yang akan menjagamu sekarang.”
“Haha sok sekali kamu.” Dia mengatakannya dengan tersenyum sambil menutup matanya.

Aku membelai rambutnya yang terikat dengan pita berwarna biru muda. Beberapa hari yang lalu dia bilang kalau dia risih dengan rambutnya yang semakin memanjang. Rambutnya hanya sebatas leher saat pertama aku bertemu dengannya. Tapi sekarang, sudah memanjang, hampir setengah punggung. Aku menyuruhnya memotong rambut tapi dia tidak mau. Akhirnya aku membelikan pita ini untuknya, supaya dia bisa mengikatnya. Dia suka warna yang kalem, aku memilih biru muda sebagai tanda persahabatan. Aku harap aku bisa terus bersamanya terus seperti ini.


—Haruka—

Dia orang yang lembut dan sangat perhatian. Pada satu sisi aku merupakan sosok yang terlihat tangguh, berdiri melawan hollow dan mengayunkan katana ku demi kepentingan orang lain. Tapi di sisi lainnya, aku tetap hanyalah seorang gadis, yang mengenal perasaan cinta, kasih sayang, dan persahabatan. Dia memberikanku semua itu. Kasih sayang, cinta, dan persahabatan. Hanya memakan waktu beberapa bulan saja, dia yang tadinya kukira hanya seorang bocah ingusan itu telah berubah menjadi bagian terpenting dalam hidupku.
“Apa suatu saat kau akan pergi dariku?”
“Hm?” aku bingung dengan pertanyaannya. Aku langsung mengangkat kepalaku yang tadinya kusandari di bahunya.
“Tetaplah disini, Haruka…” Aku tertegun mendengar kata-katanya.
“Iya, aku akan selalu bersamamu..” kataku lalu kembali menyandarkan tubuhku di badannya. Dia tersenyum, lalu merangkulku.
"Janji ya...Haruka."

* * *
*No time to cry. Crying is for later*


“Apa suatu saat kau akan pergi dariku? Tetaplah disini…Janji ya Haruka..”

Kata-katanya membuatku teringat akan suatu hal. Hal yang sangat penting dan hal itu mengganggu pikiran dan tidurku selama 3 hari belakangan ini.
Aku terbangun dari tidurku malam ini. Aku terdiam dan aku menatap diriku melalui sebuah cermin yang berdiri disamping tempat tidur.

Maafkan aku Kim Heechul. Aku telah melakukan kesalah besar. Aku harus pergi dari tempat ini. Tidak boleh lagi terikat dengan yang manapun, baik persahabatan ataupun cinta. Aku sudah mencintaimu. karena itu aku harus meninggalkanmu sebelum aku semakin larut dalam perasaan ini.

Konyol sekali. Dewa kematian dan seorang manusia saling mencintai. Sebuah kesalahan yang tidak akan pernah diampuni. Aku telah melakukan kesalahan besar. Aku sudah melanggar peraturan para dewa. Sebuah peraturan yang sudah diketahui oleh setiap shinigami. Dalam dunia kami, melanggar berarti..



Mati..


- TO BE CONTINUED -
apa yang selanjutnya akan terjadi pada Haruka? kita tunggu part keduanya ya :D

________________

oia mau comment sedikit.
disini detail nya aku buat-buat sendiri. soalnya kalo pake istilah aslinya, dijamin susah dimengerti. hehehe. jadi istilahnya ada yang gw ganti sama gw ubah sedikit pake bahasa yang sedikit mudah dimengerti. hoho.
so, please don't sue me ^^ ini demi kepentingan para pembaca supaya mudah dimengerti :D
thanks ^^

Enjoy. and please give me your comment^^

3 Comment:

hehe said...

woooow~ ntar ad kon ny g??? mw jd kooonn~ wkwkwk

yg bner nyilu ap ngilu sh??

hihihi said...

wkwkwkwkwk gak ada kon, tar jadi komedi lagi, orang mau romance juga kwkwkww.
ah sama aja ne

hoho said...

mang ini crita romance?? g kpikiran gw..hhe

beda ah~

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment

What Do You Think ?