Sunday 13 September 2009

[FANFIC] PART 3 : Someday for Somebody

Title: Someday for Somebody

Author : raanchullie.babo & nia=hangeng

Rating : 13+ [ on writing ]

Cast :
Park Hyun Chan (mine).
Park Hae Ri (nia=hangeng's).
Lee San Hee (whindysungmin's)
Lee Hara (lee hara’s)
Kim Ae Rin (baby_angel’s)
Lee Eunmin (eunike’s)
Kim Rae Ri (nad-chullie’s)

Super Junior Member :
Kim Heechul,
Lee Donghae,
Kim Youngwoon (Kangin)
Lee hyukjae

Disclaimer : I don’t own any Super Junior Member here. I make no money from this. It just for fun, ^^ . Please don’t sue me.

PART 3

Hyunchan POV

Dia menggandeng ku menuju sebuah pintu besar yang terbuat dari kayu. Di depannya berdiri 2 orang pria bertubuh gagah dan berpakaian rapih memakai jas.
“Selamat malam tuan muda..” ucap kedua pria itu.
“Yo selamat malam, pestanya sudah dimulai ya?.”
“iya tuan, baru saja dibuka..”
“MWO? Tuan muda? Orang sepertimu tidak pantas dipanggil tuan muda.” Kataku sambil berbisik padanya.
“Aish sudah diam saja kamu..” sewotnya sambil mencubit lenganku.
Lalu kedua pria tersebut membukakan pintu kayu yang besar itu sambil setengah membungkuk ke arah kami. “Silahkan …”

Someone POV

Pesta ini meriah sekali. Banyak sekali yang hadir. Yang ku kenal sampai yang aku tidak kenal. Ada beberapa pejabat penting yang menghadiri pesta ini. Sebenarnya aku sendiri pun bingung pesta ini diadakan untuk apa. Begitulah keluargaku, selalu mengadakan pesta secara random. Mereka senang sekali dengan pesta.
“oppa.. “ Suara perempuan itu aku kenal sekali. Dia menghampiriku. Dia adalah kekasihku.
“nee ?”
“kapan oppa akan mengenalkan aku pada kedua orangtua oppa?.” Katanya sambil memegang lenganku yang hendak mengambil gelas minuman.
“memangnya kenapa? Tiba-tiba meminta seperti itu.”
“Habisnya, adikmu saja akan memperkenalkan pacarnya kepada orangtua nya. Aku kapan?”
“mwo ? kata siapa?”
“kata Heechul dongsaeng sendiri tadi sore..”
“nee, aku dan dia kan berbeda.”
Dia hanya terdiam mendengar jawabanku.
“Aish. iya.. nanti kalau aku sudah siap.. oke?”
“iya tapi kapan oppa?”
“… ya sabar…nanti akan tiba saatnya..kalau sekarang masih terlalu cepat.”
Dia hanya diam mendengar semua jawabanku. Dia tidak bisa memaksaku untuk mengenalkandirinya kepada kedua orangtua ku.

Hyunchan POV

“waaah! Megah sekali..!”
aku tercengang begitu masuk dan melihat ruangan pestanya. Sangat megah. Ruangan ini bernuansa putih . taplak, tirai, kursi, aksesoris dinding, dan aksesoris panggung nya berwarna dominan putih. Cahaya lampu menghiasi ruangan ini. Dan ruangan ini terlihat lebih hidup dengan kehadiran para tamu yang mengenakan dress indah warna warni. Pemandangannya sangat indah. aku melihat ke seluruh ruangan dengan tersenyum sampai orang di sebelah ku memukul kepalaku.
“hei kamu lihat apa sih?”
“AISH! Sakit! Aduuuh.” Teriakku kesakitan.
“hahaha mianhae. Kamu kenapa senyum-senyum? Lihat cowok ganteng ya?” katanya sambil mengelus kepalaku.
“Aish babo. Ruangan pesta ini indah.”
“Hm? Benarkah? Kalau begitu aku akan bilang pada Omma-ku kalau calon menantu nya menyukai pestanya.” Katanya sambil tersenyum.
Mendengar kata ‘menantu’ rasanya membuat mukaku memerah karena malu. Jantungku tiba-tiba berdetak kencang memikirkan apa yang akan terjadi setelah aku bertemu dengan kedua orangtua nya.
“Ayo sini, kita ke Appa dan Omma.” Katanya sambil berjalan mendahuluiku. Tapi aku menarik dan menahannya.
“Yaaa, nanti saja. Aku mau tunggu onnie dulu. Barusan aku sms dia dan aku sudah bilang akan menunggu nya di depan pintu masuk.”
“Aishh kamu ini. Yasudah mau gimana lagi. Kamu mau minum tidak?.”
“Hmm iya boleh.”
“Wine?”
“Tidak, babo! Aku tidak suka itu.” Kataku sambil membuang pandanganku darinya.
“Hahaha iya aku Cuma bercanda. Tunggu disini ya.” Katanya lalu berjalan meninggalkanku.
Setelah dia pergi, lagi-lagi pandanganku kemana-mana. Aku melihat ke seisi ruangan. Indah sekali ruangan ini.. Tiba-tiba sesorang menepuk pundakku.
“Ya, sudah lama?”
“Aish Onnie, bikin kaget aja. Lumayan kok.”
“Heechul mana? Dia meninggalkanmu begitu saja?”
“Ani, dia sedang mengambil minum.” Bela ku.
“..itu dia..” kataku sambil menunjuk kearah heechul yang sedang berjalan menuju kami berdua dengan membawa 2 gelas minuman di tangannya.
“Annyeong Haeri-noona.”
“Annyeong Heechul-sshi.”
“ini untuk noona, silahkan.” Dia memberikan segelas cola kepada onnie, tadinya kukira akan diberikan pada ku .
“Ah gomawo Heechul-sshi.” Jawab onnie.
Aku hanya diam saja dan melihat ke arah lain.
“Punyamu yang ini.” katanya sambil menyodorkan segelas cappucinno dingin.
“eh?”
“kok eh? Aku memang mengambilkan ini untukmu kok.”
“bagaimana kamu tau aku suka cappucinno?”
“heh mengejekku ya? Memangnya aku baru kemarin kenal denganmu?”
“Aish sudahlah kalian berdua! Masa ribut Cuma gara-gara segelas cappucinno.” Kata onnie yang berusaha melerai kami.
“Minummu mana?”
“Tadi aku sudah menghabiskan 3 galon sebelum pesta dimulai.”
Aku tidak mengeluarkan sepatah kata-pun. Aku hanya menatapnya dengan tatapan dingin.
“Hahahaha ne mianhae. Aku tidak haus.”
Itu baru yang kunamakan jawaban. Heechull-sshi babo.

“Oia ngomong-ngomong, Haeri-noona sendiri saja?”
“Tidak, aku kan bersama Hyunchan, babo.”
“Aku juga tau, maksudnya, kamu tidak membawa ‘partner’ mu?” katanya sambil membentuk tanda kutip dengan kedua jarinya. Aku tau yang dia maksud adalah pacar. Aku lalu menginjak kaki nya dan mencubit perutnya.
“YA SAKIT!” aku kemudian meletakkan jari telunjukku di depan mulutku. Tanda menyuruh dia untuk tidak melanjutkan kata-katanya.
“Hahaha kamu pintar basa basi Heechul-sshi. Aku tidak punya pacar.” Aku kaget mendengar Onnie menjawab seperti itu. Dia kemudian tersenyum, tapi … seperti senyum yang dipaksakan. Tidak terlihat tulus.
“Ohaha kamu pintar menebak noona. Memangnya kemana pacarmu?” Goda Heechul. Aku kesal lalu tanpa pikir panjang aku langsung memukul punggungnya dengan keras sampai bunyinya terdengar, ‘DAKK!’ sangat keras.
“AH SAKIT! Tidak usah cemburu seperti itu, aku hanya bercanda!!.” Aku dikira cemburu. Dia bodoh sekali. Dia tidak tau apa-apa. Raut wajah onnie berubah, tidak seperti tadi ketika datang kesini pertama kali. Aku merasakan kalau ada sesuatu yang sedang ia pikirkan saat ini. Seorang lelaki.

“Aishh,sudahlah! Ayo kita ke Appa dan Omma sekarang.” Ajaknya.
“Baiklah. Ayo onnie...”
“Ah? Tidak usah, aku disini saja. Aku lapar, mau hunting makanan hehe.”
“Aish onnie. Nanti saja kita makan sama-sama.”
“Kamu ribet banget sih. Noona bilang kan gak mau, ya jangan dipaksa.”
“Haha betul kata Heechul. Sudah sana. Aku tunggu kalian disini, nanti kita makan sama-sama.”
“Haaah, sudahlah.” Aku menyerah mengajaknya. Heechul menarik tanganku, kemudian kami berjalan menuju ke tempat Appa dan Ommanya. Setelah kami meninggalkannya, raut wajahnya kembali lesu. Dasar orang ini, memperburuk keadaan saja.

Heechul POV

Aku berjalan menuju Appa dan Omma, bersama gadis ini. Aku harap dia bisa bertindak waras nanti.
“Appa!”
“Oh Heechul..” Aku dan Hyunchan berjalan menghampiri ayahku yang sedang berbincang-bincang dengan kerabatnya, ah dia pamanku.
“Kenapa banyak orang? Kukira hanya ada Appa dan Omma mu saja” protes nya sambil berbisik di telinga ku.
“Aish mana aku tau. Tapi itu pamanku yang sedang berbincang dengan Appa.”

“Waaah. Hei Young Woon, anakmu sudah besar ya. Annyeong Heechul-ah.” Ucap salah satu dari mereka, Lee Hyukjae Ajusshi, pamanku.
“Annyeong Hyukjae-Ajusshi.” Kataku sambil membungkukkan badanku. Hyunchan ikut membungkuk.
“Appa, bisa kesini sebentar?” aku meminta pada Appa-ku. Appa meninggalkan Lee Hyukjae ajusshi dan istrinya, Lee Eunmin ahjumma.
“Ada apa? Woow!” dia menghampiriku, dan dia sepertinya terkejut begitu melihat Hyunchan.
“Sesuai dengan permintaan Appa, aku akan mengenalkan pacarku pada Appa dan Omma. Ne, perkenalkan dirimu.”
“Annyeonghaseyo Kim Youngwoon Ajusshi. Aku Park Hyunchan.” Katanya sambil membungkukkan badannya.
“Aaah Annyeong Hyunchan-ah. Senang sekali aku bisa bertemu denganmu malam ini.”
“Ne, aku juga Ajusshi..” kata mereka berdua lalu kemudian tertawa kecil.
“Appa, mana Omma? Omma kan ingin sekali bertemu dengan Hyunchan.”
“Omma bilang tadi ingin ke dapur. Sepertinya dia memeriksa stok makanan dengan Ae Rin. Ayo kita cari saja sama-sama.”
Aku mengikuti langkah Appa menuju dapur. Aku masih harus mengenalkan Hyuchan pada Omma dan Ae Rin.
“Ne, Rae Ri-ah. Chagiya.” Panggil Appa kepada Omma yang baru saja keluar dari dapur.
“Ada apa?”
“Heechul ingin mengenalkan seseorang pada kalian.”
“Ohh! Kamu pasti Hyunchan-onnie kan!” teriak Ae Rin, adikku begitu melihat hyunchan. Aish asal ceplos seperti biasanya.
“iyaa. Kamu pasti Ae Rin ya?” jawabnya.
“Iya ! hehehe kenalkan, Kim Ae Rin, aku adik nya orang ini.” katanya sambil menunjuk ke arahku.
“Annyeonghaseyo Hyunchan-ah. Aku Kim Rae Ri, Omma nya Heechul.” Kata Omma melanjutkan perkataan Aerin.
“Aaah, Annyeonghaseyo Rae ri Ahjumma, Annyeong Aerin.” Katanya sambil tersenyum manis.
“Hyunchan, terima kasih ya selama ini sudah menemani dan menjaga Heechul.” Kata Omma.
“Aish Omma! Aku bukan bayi tau.” Appa dan Omma hanya tertawa.
“Oppa selalu curhat tentangmu loh onnie!” lagi-lagi teriak Aerin diikuti tawa Appa, Omma dan Hyunchan. Aku hanya membuang muka ke arah lain. Aku malu.
“Oh ya? Dia tidak cerita yang macam-macam kan?” jawab Hyunchan sambil melirik ke arahku.
“Tidak. Dia selalu bilang kalau dia kangen padamu hahahaha”
“YA! Aerin! Jangan sampai aku mengunci mu di kamar mandi lagi ya!”
“Heechul, jangan begitu sama adikmu.” Kata Appa.
Aerin hanya tertawa disamping Hyunchan lalu mereka berdua menjulurkan lidahnya. Aish mereka berdua sama menyebalkannya ternyata. mereka semuanya tertawa. Aku dipermalukan di depan Hyunchan. Dasar.
Daripada aku dipermalukan lagi oleh Aerin dan Omma, lebih baik aku mengajaknya pergi. Aku kemudian pamit kepada Appa, Omma, dan Aerin. Omma berpesan untuk mengajak Hyunchan kerumah sekali-sekali. Yah akan kupikirkan. Nanti pasti rumahku akan hancur berkeping-keping didatangi makhluk luar angkasa. Apalagi kalau dia sampai akrab dengan Aerin, aku pasti bisa mati konyol.

Kami berjalan meninggalkan mereka bertiga. Aku masih mendengar Omma berbicara dengan Aerin dan tertawa. Aish, masih saja dibahas, mereka itu. Kenapa orang-orang yang kusayang tidak ada yang waras? Aish.
“Keluargamu asik ya. Menyenangkan.”
“Mwo? Asik apanya? Aku rasanya mau mati kalau sudah ada dirumah.”
“Tapi paling tidak, kamu tidak akan merasa kesepian. Hahaha..” aku melihat raut wajahnya, dia tidak terlihat seperti sedang bercanda atau mengejekku.
“Kenapa bicara begitu? Kamu kan punya Haeri Noona.”
“Iya aku punya dia. Dia seseorang yang sangat berharga. Cuma dia.” aku terdiam sesaat dan melanjutkannya.
“Kamu kan juga punya aku.” Langkahnya terhenti, tapi aku terus berjalan.
“Arasso?”
Dia hanya terdiam sedangkan aku terus berjalan. babo-ya. Kamu juga orang yang sangat berharga bagiku, hyunchan-ah babo.

Hyunchan POV

“Kamu kan juga punya aku. Arasso?” jantungku berdebar saat mendengarnya. Aku hanya terdiam dan melihat punggungnya berjalan menjauhiku. Aku melanjutkan langkahku dan mengejarnya lalu memegang lengannya dengan erat. Dia melihat ke arahku, tapi aku menunduk. Kami sempat tidak berbicara beberapa saat. Tapi dia kembali memulai pembicaraan.
“Ne, itu sepupuku. Ayo kita kesana, aku juga ingin mengenalkanmu padanya.” Dia menunjuk seseorang dikejauhan dan membelakangi kami.
“Ah arasso. Tapi bagaimana kalau nanti setelah makan? Kita ke Haeri onnie dulu. Kasian dia menunggu lama.” Aku menahan diriku yang ditarik olehnya.
“Yah. Yasudah begini aja, kamu ke tempat Haeri-noona. Aku ke tempat sepupu ku dulu. Nanti aku akan menyusul membawa sepupuku dan akan memperkenalkannya padamu. Gimana?”
“Hm, baiklah. Bye.”
“Bye.”
Kami berpisah. Aku berjalan menuju pintu masuk tadi dan Heechul-sshi berjalan mendekati sepupunya.
“Onnie.” Panggilku.
“Ah Hyunchan. Bagaimana pertemuanmu dengan keluarga nya?.”
“Biasa saja onnie, tapi mereka itu semuanya baik dan asik. Coba tadi onnie ikut.”
“Hahaha tidak apa-apa. Kamu mau makan?”
“iya boleh. Mau tunggu dia sebentar? Dia akan segera kembali katanya.”
“Oh ya sudah kalau begitu.”

Someone POV

“Oppa.”
“Ne?”
“Tadi aku melihat Heechul dan pacarnya. Sepertinya mereka habis bertemu Youngwoon Ajusshi dan Rae Ri Ahjumma.”
“Lalu kenapa? Hahaha jangan bilang kamu iri?”
“iya dong oppa, aku juga ingin dikenalkan dengan kedua orangtua Oppa.”
“Aku tadi sudah bilang kan? Nanti. Semua ada saatnya. Arasso?”
Aish. Gadis ini merepotkan. Bagaimana aku mau mengenalkannya. Aku bahkan belum bilang pada Appa dan Omma bahwa aku punya pacar. Hanya adikku dan Heechul yang tau tentang hubungan kami. Jujur, aku belum bisa menyukai nya dengan sepenuh hati. Sekarang dia berbicara terus. Aku tidak mau mendengarnya. Aku membuang pandangan ku darinya.
Tapi .. Dari kejauhan aku melihat sesosok gadis yang tidak pernah terhapus dari pikiranku, sangat familiar. Dia sangat cantik. Dibalut dress berwarna merah muda. Dan di sebelahnya juga berdiri sosok yang kukenal. Ah, kenapa mereka bisa ada disini?.

“YA! Lee Donghae!”

Heechul POV

Aku melirik ke tempat Hyunchan berdiri. Mereka tidak beranjak dari situ. Padahal katanya mau mengambil makan. Mungkin dia menungguku, jadi aku harus cepat-cepat.

“YA! Lee Donghae!”
“Ah Heechul!” balas nya.
Dia sepupuku.Orang yang waktu itu meminjam jaguarku dan menukarnya dengan Ferarri miliknya. Si bodoh yang selalu bersikap Sok Cool, Lee Donghae.
“Ada apa?”
“Tidak apa-apa. Sedang apa kamu disini?”
“Sedang bersamaku, tidak lihat?” jawab kekasihnya, Lee San hee-noona. Aish, entah kenapa aku kurang suka wanita ini. dia bawel dan kadang menyebalkan. Tidak cocok dengan Donghae kurasa.
“Aish aku bertanya sedang apa, bukan dengan siapa.” Kesalku.
“Haha sudah sudah. Ada apa kamu kesini tiba-tiba?”
“Hyung, aku mau mengenalkanmu pada pacarku. Kau kan sudah kuanggap kakak. Ayolah.”
“Aku boleh ikut?” tanya Sanhee
“Aish tidak, ini pribadi. Mianhae.”
“Oppa!! Dia kenapa pelit sekali sih padaku.” Katanya sambil merengek dan menggoyangkan lengan donghae.
“Hahaha mianhae Sanhee-noona.”
“Mianhae chagiya. Aku akan segera kembali. Ah, aku akan meminta Ha Ra untuk menemanimu disini sampai aku kembali, ne?”
”Ah terserah oppa lah.”
“Hara!” panggil donghae. Tak lama, seorang gadis datang menghampiri kami. Dia adalah Lee Hara, adik kandung Donghae oppa. Dengan kata lain dia juga sepupuku, seumuran dengan ku dan hyunchan. Hubungan orangtua kami sangat dekat. Lee hyukjae-ajusshi adalah Oppa-nya donghae dan hara.
“Ne? Ada apa oppa? Ya! Kim Heechul, apa yang kamu lakukan disini?”
“Yo Lee Hara-ah. Ada yang ingin aku bicarakan dengan oppa-mu.”
“Hara, oppa boleh minta tolong? Tolong temani sanhee onnie sebentar ya disini sampai oppa kembali.”
“Ne? memang oppa mau kemana?”
”Sudah kubilang ada urusan denganku.”
“Ya Kim heechul-babo, berisik kau.”
“Aish, kau yang berisik, babo-ya!”
“Sudah sudah. Ne, tolong ya Hara. Sebentar saja”
“Ne oppa.”
“baiklah kutinggal dulu ya. Annyeong Hara, chagiya.”
”annyeong.” Jawab Hara dan Sanhee-noona bersamaan.
Aku harap mereka baik-baik saja, karena Hara itu suka jutek kalau sedang badmood.

Haeri POV

Kami berdua berdiri disini menunggu Heechul kembali, bersender di dinding, dan sama-sama membisu. Pertanyaannya memecah keheningan diantara kami.
“Onnie..”
“Hm?”
“Kok diam saja? Onnie lapar?”
“Aniyo.”
“Kalau onnie lapar kita makan duluan saja, biarkan heechul-sshi menyusul nanti.”
“Tidak usah hyunchan, sebentar lagi juga dia kembali.”
“Oia onnie..Mianhae..”
“Mwo? Wae?”
“Maaf atas perkataan Heechul-sshi tadi. Mianhae.”
“Mwo? Haha gwenchanna.”

“Nah itu dia, Heechul-…..sshi.?.” Hyunchan terlihat kaget akan sesuatu yang dilihatnya.
“ng? Ada apa?”
“Onniee.. dia...”
Aku heran dengan Hyunchan. Saat aku berbalik badan mengikuti pandangan hyunchan, aku melihat sesuatu yang hampir membuat jantungku serasa ingin copot.

Donghae POV

“Ah Annyeong!” kata Heechul.
“Annyeonghase….”
Kalimat-ku terputus saat melihat dua orang gadis di depanku. Aku tidak menyangka kalau itu mereka, daritadi aku berbicara dengan heechul, jadi aku tidak sadar akan tujuan kami. Aku hanya tercengang, Ekspresi wajah mereka berdua tidak berbeda denganku. Kaget. Kami sama-sama terdiam.
“YA! kenapa kalian? Jangan bengong. HEI!” teriakan heechul mengedipkanku dan salah satu gadis itu.
“ya hyunchan-ah, haeri-noona. kenalkan, dia sepupuku, sudah kuanggap dia kakakku sendiri. Lee Donghae. Ini kekasihku Hyunchan dan Haeri-noona kakaknya. Ayo kenalkan dirimu!”

Hae ri POV

Itu benar-benar dia. Ternyata tadi aku tidak salah lihat. Aku harus bagaimana. Ottohke? Kalau aku bisa lari sekarang, aku akan lari. Kakiku gemetar, jantungku berdegup kencang. Aku melirik ke Hyunchan. Kecemasan tergambar di wajahnya. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan dan katakan.
“Annyeonghaseyo noona. Aku Lee .. Lee Donghae.” Katanya gugup.
Apa yang harus aku katakan? Di depan orang yang … mungkin …. masih aku cintai.
“Annyeonghaseyo Donghae-sshi. Tidak kusangka kita akan bertemu lagi ditempat ini ya.” ucapku sambil memaksakan senyuman.
Aku bisa melihat Donghae-oppa dan Hyunchan yang kaget mendengar kata-kataku barusan. Mianhae, aku harus berakting ..
“Mwo! Kalian sudah saling kenal?!” heechul pun tidak kalah kaget dengan mereka berdua.

Hyunchan POV

Aku sangat kesal dengan heechul oppa. Aish apa yang dia lakukan! Aku tahu, dia tidak tahu menahu soal onnie dan donghae oppa.. tapi… ini… ahh. Aku tidak bisa memikirkan perasaan onnie sekarang.. dia tampak pucat.. Kenapa harus bertemu dengannya di tempat seperti ini…
“Annyeonghaseyo Donghae-sshi. Tidak kusangka kita akan bertemu lagi ditempat ini ya.” ucapnya sambil memaksakan senyuman.
Aku sangat kaget mendengar kata-kata nya barusan. Apa yang sedang dia pikirkan? Aku cemas padanya.
“onnie… kita pulang saja ya ? kelihatannya kamu tidak enak badan?” bisikku.
“anni yo.. gwenchana…” kata onnie.
Tapi aku tahu, onnie tidak terlihat baik-baik saja. Apa yang dia katakan terlihat berbeda dengan kenyataannya. Dia kelihatan sangat…. Pucat.dan saat kupegang, tangannya sangat dingin.



Hae Ri POV

Hyunchan menghawatirkanku. Mianhae hyunchan, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
“Mwo! Kalian sudah saling kenal?!”
“nee..” jawab ku dengan anggukan.
“Mwoo! Dimana? Kok bisa?”
“Dia…” baru saja aku akan menjawab pertanyaannya, Donghae-oppa menyelak jawabanku.
“dia.. teman SMA ku dulu..“ Donghae oppa tiba2 menjawab seperti itu.. aku… aku…sekarang ini ….. hatiku terasa sakit.
“nee.. kami teman SMA.”
Hyunchan terlihat kaget dengan pernyataan kami berdua.. mianhe hyunchan.. aku tidak bisa jujur akan perasaanku.
“ahh begitu!.. ne hyunchan ah.. temani aku ambil minum yuk! noona, hyung.. tunggu sebentar ya, kalian kan teman lama, ngobrol saja dulu. kami akan segera kembali.”
hyunchan terlihat ingin melepas diri dari Heechul. Tapi heechul tetap menariknya. Sekarang mereka berdua berjalan menuju stand minuman..sedangkan posisiku sekarang sangat tidak nyaman.. begaimana ini. kenapa aku harus bertemu dengannya lagi…disini.

Donghae POV

“haeri ah..”
“nn.. nee ?”
“kamuu.. sangat cantik..”
“guma.. ah.. anii. Kamsahamnida”
Dia terlihat kaku dengan ku.. aku tidak suka dengan suasana seperti ini.. apalagi ada sanhee.. ahhh. Jujur, aku ingin kami seperti dulu lagi..
“adikmu dan heechul… ngg.”
“langgeng…”
“Iya.. Hei haeri ah. Kamu tau tidak. Aku tidak suka dengan suasana kaku seperti ini. tidak bisakah kamu bicara padaku selayaknya normal seperti dulu?”
“ini… sudah normal .. donghae-sshi..”
“apanya yang normal? bahkan kamu memanggilku donghae sshi..aku ingin mendengar ‘donghae-oppa’ lagi.”
“ada masalah dengan itu?”tanya haeri tajam..

Haeri POV

“ada masalah dengan itu?” Donghae-ah babo. Keadaan dulu dan sekarang sudah berbeda.
Rasanya aku mau meninggalkan tempat ini.. terlalu sakit hatiku bertemu dengan donghae oppa. Tiba-tiba..

“Haeri-ah!!?”

Hyunchan POV

“Aish lepaskan aku !!!!” kataku sambil berusaha melepaskan lenganku dari tangannya.
“iya iya, jangan marah-marah dong.”
“Kenapa sih ambil minum aja harus mengajakku!? Apa mau mu sebenarnya hah?!”
“Apaan sih kamu, kenapa marah-marah?!”
“Kamu yang apa-apaan tiba-tiba menarikku begitu!!”
Aku kesal sekali. Aku marah. Dia seenaknya saja menarikku begitu, padahal sekarang onnie sedang berhadapan dengan Donghae-oppa. Onnie pasti kebingungan. Aku tau seperti apa perasaan onnie sekarang.
“Lihat mereka, mereka sedang membicarakan sesuatu. Mereka kan teman lama, biarkan mereka mengobrol lebih lama dan santai. Lebih baik jangan mengganggu.”
“Kamu tau apa sih tentang mereka berdua hah?!!! Jangan berbuat seenaknya kalau kamu tidak tau apa-apa!!!.” Dia hanya terdiam melihat aku berteriak marah seperti ini. Aku tidak bisa menahan diriku. Aku menutup wajahku dan menundukkan kepalaku. Aku ingin menangis.
“Aku benci padamu…”

Donghae POV

“Haeri-ah?!!!”
Seseorang memanggil Haeri. Haeri membalikkan tubuhnya dan dia sedikit terkejut.
“San hee-ah ? sedang apa kamu disini?”
“Mestinya aku yang nanya sama kamu haeri. Kamu sedang apa disini?”
“aku.. aku menemani adikku.. bertemu dengan orang tua pacarnya, heechul”
“jinjjaeyo?! Berarti pacarnya Kim Heechul itu adik kamu ? kenapa kamu ga bilang-bilang sih! Waa. Chukae yo !”
“Ne Oppa.. kapan oppa ngenalin aku ke orang tua oppa?”
Aishh.. shikeuro.. aku sungguh tidak suka dengan pertanyaan ini.. dia melingkarkan tangannya ke lengan ku.. aku risih.. entah mengapa… aku ingin haeri yang berada di sampingku..
“aishh.. kamu apa-apaan sih sanhee.. malu diliat banyak orang.”
“anii. Kenapa mesti malu ? Aku kan pacarmu. Ya kan haeri?”
“aa ? ne.. “
Kulihat haeri Nampak ingin menangis. Atau hanya perasaanku saja? Apa dia sakit hati karena kelakuan ku dengan sanhee ? tapi.. ini kan yang dia mau..
“Donghae sshi… sanhee ah.. aku permisi, aku ingin pulang, badanku tidak enak. Semoga langgeng ya..” katanya dengan suara lembut dan tersenyum kecil.
Ya.. dia memang Nampak pucat.. aku ingin mengantarnya pulang. Tapi.. sanhee menarik lenganku, menyuruhku untuk tetap disini bersamanya... Aku melihat punggung haeri, semakin menjauh.. dan dia keluar dari ruang pesta… Haeri … air mataku hampir menetes .. aku masih ingin bersamamu..

Heechul POV

“Aku benci padamu…”
badanku gemetar begitu mendengar kata-katanya berusan. Dia menangis. Benar-benar menangis. Aku ingin memeluknya. Dia menutup wajahnya dan aku bisa mendengar isakan tangisnya. Apa yang sudah aku lakukan..
“Mianhae..” ucapku sambil melepas tangannya dari wajahnya.
“Mianhae ne .. hyunchan..” aku bisa melihat wajahnya yang memerah setelah menangis. Aku menghapus air matanya dengan jari-jariku. Kemudian aku menggenggam tangannya. Tidak lama kemudian … dia terdiam dan pandangannya terpaku ..
“Onnie..” dia tercengang.
Saat aku mengikuti arah pandangannya, terlihat Haeri-noona berlari menuju pintu keluar.
“Onnie!!” teriak hyunchan lalu berusaha mengejar haeri-noona.
“Chakkaman!” aku menahannya.
“Mau apa lagi kamu?! Sudah liat kan akibat ulahmu meninggalkan mereka berdua?! Dia menangis!!!” teriaknya lagi sambil menutup matanya, dia menahan air matanya.
Aku tidak mampu melakukan apa-apa. Aku tidak mau membuatnya tambah emosi dengan mencegahnya. Jujur,aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Aku tidak berniat melakukan hal buruk. Aku hanya ingin mereka saling mengenal. Akhirnya aku membiarkan hyunchan lari meninggalkanku mengejar Haeri-noona. aku hanya terpaku. Kemudian aku memutuskan untuk bertanya kepada donghae-hyung.

“YA HYUNG!!” teriakku dengan tidak sabaran.
“Mwo? Kenapa lagi kamu?”
“Apa yang kamu lakukan pada Haeri-noona?”
“Apa yang kulakukan? Tidak ada.”
“Jangan bohong.”
“Aish Kim Heechul, jangan membentak Donghae-oppa! Dia tidak melakukan apa-apa. Haeri bilang dia ingin pulang karena tidak enak badan.”
“Aish noona tolong diam dan jangan ikut campur kali ini!” kesalku.
Aku kemudian menarik Donghae-hyung menjauh dari gadis bawel itu.
“Ya Lee Donghae, aku sadar kalau aku tidak tahu apa-apa disini. Tapi aku bisa melihat pasti terjadi sesuatu antara kau dan Haeri-noona.”
Donghae-hyung hanya terdiam mendengar kata-kata ku. Dia lalu menunduk.
“Oppa? Ne, oppa?” teriak wanita itu, tapi aku dan hyung sama sekali tidak menggubrisnya.
“Kejar dia dan minta maaf, hyung. Aku memang tidak tau apa-apa, tapi raut wajahmu tidak bisa membohongi ku. Katakan padanya apa yang ingin kau katakan.”
“Kamu? Sedang tidak bercanda?” dia cukup terkejut mendengar pertanyaanku.
“Hyung.. dari kapan kamu kenal aku ? Dan sudah berapa kali kamu melihatku berbicara serius? Palli! Kejar haeri noona!”
“Heechul..? Apa tidak apa-apa?”
“Palli!” aku berteriak sambil memejamkan mataku dan menunduk.
“Ah, ara..arasso..” ucapnya ragu, tapi diikuti senyum.
“Ne, Gomawo, dongsaeng..” katanya lalu pergi meninggalkanku.
Aku melihatnya berlari menuju pintu keluar. Aku menghela nafas panjang. Handphone ku berbunyi. Hyunchan menelpon..
“Oppa…” katanya dengan suara pelan.
“Wae yo hyunchan-ah?”
“Onnie mengunci diri di dalam mobil. Aku mengetuk jendela tapi dia hanya menutup wajahnya. Dia menangis. Aku terus mengetuk jendela nya tapi dia mengirim sms padaku, dan dia bilang ‘Pergilah.’ ..” dia terdengar seperti menangis. Apa yang harus aku lakukan.
“Ne, Kamu dimana?”
“Di taman belakang gedung..tidak jauh dari parkiran..”
“Tunggu aku.” Aku menutup telponnya dan bergegas meninggalkan tempatku menuju pintu keluar.
“YA KIM HEECHUL!” aish si bawel itu.
“Oppa kemana? Kamu bilang apa padanya?”
“Entahlah..” kataku lalu lari meninggalkannya menuju pintu keluar. Maaf aku tidak ada waktu meladenimu noona.

Setengah Jam Kemudian.
Donghae POV


Aish, sudah setengah jam lebih aku mengelilingi gedung dan parkiran. Aku tidak bisa menemukan Haeri. Bodohnya aku, aku bahkan tidak tau mobilnya, atau mungkin saja dia sudah pulang menggunakan taxi. Aish, ottohke..
Aku seperti orang bodoh, berlari kesana kemari mencari seorang gadis. Aku bersedia dipanggil orang bodoh, karena aku melakukan ini untuk orang yang aku cintai. Haeri.. aku ingin bicara denganmu.
Aku terus melihat ke segala arah mencari Haeri. Begitu aku melewati taman, aku melihat sosok yang kukenal.
Ah, itu kan Heechul dan Hyunchan. Apa yang sedang mereka lakukan?

“Ya Heechul-sshi !”
Aku memanggil nya. Heechul langsung menoleh ke arahku kemudian langsung beranjak dari tempat duduknya. Dia menghampiri ku dengan tatapan tajam dan dia memegang kerah kemeja ku, lalu … memukulku.
“HEECHUL-OPPA!!!” teriak hyunchan histeris sambil beranjak dari tempat duduknya.
“Aishh, apa-apaan sih kamu!?” aku bingung dengannya yang tiba-tiba menghampiri dan memukulku. Pipi kiri ku nyut-nyut-an. Pukulannya lumayan keras. Aku melihat raut wajah heechul, dia terlihat serius. Sangat serius.
“Pukulan itu untuk menyadarkanmu hyung! Dasar kau bodoh!!!!!” teriaknya di depan wajahku. Aku terduduk di tanah, dan heechul masih memegangi kerah kemeja ku. Nafasnya terengah-engah dan tatapan matanya sangat tajam. Setetes darah mengalir dari sisi pinggir mulutku. Aku melihat ke arah hyunchan. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sekujur tubuhnya gemetar. Dia menangis sambil mengatakan …”hentikan..”

—FLASHBACK—

Hyunchan POV


“Ne Kamu dimana?” tanya nya.
“Di taman belakang gedung..tidak jauh dari parkiran..”
“Tunggu aku.” Lalu dia langsung menutup teleponnya.
Aku hanya duduk disini sendiri, di sebuah taman yang tidak ada apa-apanya. Hanya beberapa bangku taman, lampu taman di setiap sudut, dan air mancur mini di tengah-tengah taman. Aku masih memandangi sms terakhir di handphone ku..

From : Haeri-onnie
Pergilah…

Setelah itu tiba-tiba handphoneku berdering lagi. Awalnya aku mengira itu dari Heechul-sshi, tapi ternyata, onnie yang menelponku..
“Onnie..?”
“Hyunchan-ah mianhae ne..” katanya sambil menangis.
“Onnie? Kenapa menangis?”
“Mianhae, selama ini sudah bohong padamu, aku tidak menceritakan yang sejujurnya padamu.”
“Apa yang terjadi? Apa ini tentang donghae-oppa?”
“Ne. Aku sudah lama putus dengannya.”
“Mwo? Apa yang …… sebenarnya terjadi?”
“Sahabat ku menyukai oppa semenjak SMP, dia akan melakukan apapun demi mendapatkan oppa. dia tidak akan membiarkan siapapun mendapatkan oppa, termasuk aku..” ucapnya dengan suara pelan dan agak terbata-bata.
“Lalu? Jangan katakan kalau onnie benar-benar memutuskan donghae-oppa hanya demi sahabat onnie!”
“Ne, aku melakukannya.”
“Onnie! kenapa onnie sangat….” aku belum selesai berbicara, kata-kataku dipotong olehnya.
“Pada akhirnya Donghae-oppa memutuskan untuk berpacaran dengannya. Dia membenciku dan berusaha melupakanku.” Aku hanya terdiam, menunggu ia melanjutkan kata-katanya.
“Aku mencintai mereka berdua. Tapi sekarang aku malah kehilangan keduanya. Aku sadar, aku sudah melakukan sesuatu yang sangat bodoh. Karena itu, aku mohon, maafkan kebodohanku, hyunchan-ah. Maaf aku baru cerita sekarang.” Aku bisa mendengar tangisannya semakin kencang.
“Onnie … jangan menangis.” Kataku. Dan tanpa terasa, air mataku ikut menetes.
“Mianhae..”
Itu kata terakhir yang dia ucapkan. Setelah itu dia memutus teleponnya.
Airmataku menetes ke layar handphone. Aku kemudian menggenggam handphone ku dengan kedua tanganku. Lalu makin menundukkan kepalaku. Onnie, onnie bodoh. Kenapa harus bertemu dengan orang itu..

Kata-kata onnie tadi masih terngiang dipikiranku. Hembusan angin malam yang dingin menerpaku. Aku memakai dress tanpa lengan dan panjangnya hanya selutut. Aku berusaha memeluk diriku supaya tetap hangat. Lalu kembali menundukkan kepalaku.
Tiba-tiba kehangatan menghampiriku. Seseorang menutupi tubuhku dengan jaket.
“Hei. kamu bisa sakit..” kata seseorang dengan suara lembut yang ternyata adalah Heechul-sshi. Dia melepas jasnya dan memakaikannya padaku. Aku mendongakkan wajahku dan melihat ke arahnya yang sedang berdiri disampingku. Dia menatapku dengan senyuman kecil yang terlihat tulus. Kemeja nya menjadi berantakan saat dia melepas jasnya terburu-buru. Aku menatapnya dengan mata berkaca-kaca, kemudian berdiri lalu memeluknya dengan erat sambil menangis. Aku menangis kejar di pelukan hangatnya.
“Gwenchanna yo hyunchan. Haeri-noona akan baik-baik saja.”
Dia mencium kepalaku dan mendekapku erat dalam pelukannya. Membuatku hangat dan terasa nyaman. Lumayan lama kami tidak berbicara. Hanya isakan tangisku yang terdengar. Kemudian dia melepas pelukannya dan menyuruh duduk, setelah itu memasangkan jas nya kembali di tubuhku.

Aku belum bisa mengatakan apa-apa. Kami terdiam lagi. Tatapanku kosong. Dia membelai pipiku dan tangan satunya menggenggam tanganku.
“Jangan sedih. Ada aku..” aku tidak menjawab. aku hanya menggeleng kecil sementara tatapanku masih kosong.
Dia menghela nafas, kemudian mengecup pipiku dan memelukku. Tatapanku tetap tidak berubah. Hanya saja, aku bisa merasakan air mataku yang menetes.
“Katakan saja padaku apa yang ingin kau katakan. Aku akan mendengarkannya.”

Heechul POV

Aku bisa melihat kedalam matanya, tatapannya kosong. Aku memeluknya dan mengecup pipinya. Apa yang membuatnya menjadi seperti ini.. Air matanya menetes. Aku menghapusnya dengan jariku.
“Katakan saja padaku apa yang ingin kau katakan. Aku akan mendengarkannya.”
Dia melepas pelukanku dan sepertinya dia akan mulai bercerita ..
“Ini tentang onnie dan donghae-oppa..”
“mwo? Mereka sudah saling kenal kan? Ada apa?”
“Ne. Mereka dulu berpacaran..”
“MWO!! Jinjja?” aku sungguh tidak tau. Pantas saja mereka tadi bersikap sedikit aneh.
“jinjja. Tapi itu dulu..”
“Kenapa mereka bisa putus?”
“Sahabat onnie di kampus, menyukai donghae-oppa, dia teman oppa saat SMP. dia bilang dia tidak akan membiarkan siapapun memiliki donghae-oppa, termasuk onnie. Sebelumnya dia tidak tau kalau onnie sudah berpacaran dengan oppa saat itu. Hal itu membuat onnie memutuskan donghae-oppa, dengan bodohnya..”
“Aish. Tapi dia orang yang sangat baik bukan?. Dia rela mengorbankan cintanya, demi sahabatnya.”
“Ya, baik .. dan bodoh kurasa. Sekarang dia kehilangan keduanya.”
“Apa maksudmu?”
“Donghae-oppa memutuskan untuk berpacaran dengan gadis itu, teman SMP nya dan merupakan sahabat onnie..”
“MWO?! Apa yang kamu maksud, Sanhee-noona?”
“Sanhee?”
“Ya, dia kekasih hyung sekarang. Tapi yang kulihat, hyung seperti tidak tulus mencintainya.”
“Oh begitu. Dia berpacaran dengan gadis itu, tidak lama setelah onnie memutuskannya. Kalau kubilang mereka sama-sama bodoh.”
Aku kesal dengan hyung setelah mendengar cerita hyunchan barusan. Hyung bodoh sekali. Mestinya dia berusaha mendapatkan kembali cintanya. Tapi dia malah melampiaskannya dengan berpacaran dengan orang yang mungkin tidak dia cintai.
“Akan kuberi pelajaran padanya.”
“Mwo?”
“Akan kubuat dia menyesali kesalahan yang dia lakukan.”
“Jangan bertindak macam-macam ya. Aku mohon.” Dia memohon padaku, kemudian menyandarkan kepalanya di bahuku.
“Ya Heechul-sshi !”
Aku dan hyunchan terkejut mendengar panggilan orang itu. Donghae-hyung. Apa yang dia lakukan disini? apa dia sudah menemui Haeri-noona ?
Aish aku tidak peduli. Aku langsung beranjak dari tempat dudukku. Meninggalkan hyunchan yang masih dipenuhi kesedihan karena kakaknya, dan orang ini. Tanpa pikir panjang aku langsung mendaratkan pukulanku diwajahnya. Aku tidak peduli kalau aku dibenci atau bahkan dilaporkan ke polisi karena ini, yang terpenting adalah semoga hyung sadar akan kelakuan bodoh yang sudah ia lakukan.

—FLASHBACK END—



“Aishh, apa-apaan sih kamu!?”
“Pukulan itu untuk menyadarkanmu hyung! Dasar kau bodoh!!!!!”
Aku berteriak tepat didepan wajahnya yang hanya berjarak beberapa senti dengan wajahku. Dia terduduk di tanah, dan aku belum melepas genggamanku dari kerah kemejanya. Kulihat darah mengalir dari sisi mulutnya.
”..hentikan..” aku bisa mendengar tangisan hyunchan.
Aku membalikkan tubuhku kearahnya. Dan kulihat dia menangis. Hyung berterimakasihlah pada hyunchan, karena aku tidak akan berhenti jika ia tidak menangis seperti ini. Aku melepaskan kerah kemeja hyung dan menghempaskannya. Dia menyeka darah yang keluar dari mulutnya.
“Apa maumu?.” Tanya nya sambil menahan sakit akibat pukulanku tadi.
“Apa mauku? Kau serius bertanya apa mauku sekarang ini?.”
“Apa yang membuatmu seperti ini? Apa yang dia ceritakan padamu?.” Katanya sambil mengacungkan telunjuknya ke arah hyunchan. Aku tidak suka dia melakukan itu.
“Ini tidak ada hubungannya dengannya. Urusi masalahmu sendiri. Pikirkan dan sesali kesalahanmu, Lee Donghae.”
Aku memeluk hyunchan dan mengajaknya pergi dari tempat itu. Kami berjalan menjauhi donghae-hyung.
“Apa maksudmu kesalahanku? Memangnya kamu tau apa?!”
“Aku tidak tau apa-apa. Aku tidak akan mengungkit kesalahanmu. Kau pikirkan saja. Ini tentang hatimu.”
“Hati?”
“Aku harap kau sudah berbicara dan meminta maaf pada Haeri-noona.” itu ucapan terakhir yang terlontar dari mulutku. Aku rasa dia cukup pintar untuk mengerti kata-kataku. Aku berjalan menuju mobilku bersama hyunchan.

Donghae POV

Setelah mereka pergi, aku berdiri dan mengampiri bangku taman. Aku duduk disitu, sendiri. Aku terus memikirkan kata-kata heechul tadi.
“Pikirkan dan sesali kesalahanmu, Lee Donghae.”
“Aku harap kau sudah berbicara dan meminta maaf pada Haeri-noona.”
Kesalahanku? Tentang hatiku? Haeri? Apa yang heechul maksud adalah kesalahanku terhadap Haeri? Aku .. sungguh bingung, aku tidak tau harus melakukan apa. Andai mereka semua tau, aku masih sangat mencintai Haeri.

“Ah iya!!”
kenapa aku bodoh dan baru menyadari nya sekarang? Keputusan bodohku waktu itu lah yang menimbulkan masalah ini. Haeri memutuskanku, dan aku dengan bodohnya pergi dengan wanita lain. Padahal aku masih sangat mencintainya. Aku bodoh!! Seharusnya aku terus bersamanya atau mungkin aku seharusnya berusaha agar dia mau kembali menerimaku. Lee Donghae, Pikiranmu pendek sekali !! babo-ya.
Rasa sakit di pipiku sudah hilang, tapi sekarang aku baru merasakan rasa sakit di hatiku. Rasanya … seperti menusuk, sakit sekali. Tanpa sadar aku meneteskan air mataku. “Kenapa baru menetes sekarang ? Kenapa tidak dulu saat Haeri memutuskan ku ?” Kenapa…aku bodoh ?
Aku merasakan tetesan air di kepalaku. Saat aku mendongak, ternyata hujan. Aku terus mendongak memandang langit dan aku basah kuyup karenanya. Ini peringatan untukku. Aku harus membayar semua kesalahanku.

Haeri POV

Aku memutuskan sambungan telponku dengan Hyunchan. Aku menceritakan semua yang terjadi padaku dan aku melanjutkan tangisanku. Aku merasa lega bisa menceritakan nya kepada hyunchan. Aku bodoh sekali, kenapa aku selama ini memendam perasaan ini sendiri. Mianhae hyunchan, ah gomawo.
Aku menghapus airmataku kemudian menyalakan mesin mobilku. Aku ingin pulang, ingin menenangkan pikiranku. Maaf hyunchan aku meninggalkanmu, aku tau heechul-sshi akan mengantarmu pulang nanti.
Aku memundurkan mobilku. Saat ingin menekan gas dan menjalankan mobilku. Aku melihat mereka melalui kaca spionku. Tidak terlihat jelas, tapi aku tau sekali kalau salah satu dari mereka adalah adikku. Aku berusaha untuk tidak memperhatikannya, aku menancapkan gasku, pergi dari tempat itu, tempat yang indah dan menyedihkan.

Author POV

Hyunchan berjalan lemas mengikuti Heechul yang menggandeng tangannya.
“Berhentilah menangis. Wajahmu jelek.” Heechul bercanda disaat seperti ini.
“Aku sudah bilang, jangan melakukan macam-macam.” Kata hyunchan sambil mengusap airmatanya, berusaha untuk berhenti menangis.
“Itu bukan macam-macam. Aku melakukan itu dengan alas an.”
“Ne..”
Mereka terus berjalan, sampai akhirnya tetesan air hujan membasahi mereka.
“Aish hujan!” heechul terlihat panik. Dia kemudian langsung melepas jas nya yang sedang dikenakan oleh hyunchan, dan merebahkannya diatas kepala hyunchan. Dia melakukan itu agar hyunchan tidak tersiram hujan.
“Tapi kamu kehujanan.” Protesnya.
“Sudah diam saja, aku ini tidak mudah sakit, tenang saja. Ayo jalan.” Kemudian mereka lanjut berjalan menuju mobil.

Heechul POV

Aish hujan, merepotkan, yang penting dia tidak terkena hujan. Aku duduk di kursi pengemudi dan mengeluarkan handhoneku. Aku menekan nomor adikku.
“Yoboseyo? Wae oppa?” kata Aerin menjawab telponku.
“Aerin-ah, tolong katakan pada Appa dan Omma ya, aku pergi mengantar Hyunchan pulang. Oke?”
“Ne ne. hati-hati oppa, sampaikan salamku padanya ya.”
“Arasso. Gomawo Aerin-ah. Annyeong.” Aku menutup teleponku. Setelah itu hyunchan mengelapi wajahku yang basah terkena hujan dengan handuk kecil miliknya.
“Nanti kamu sakit.” Aku tidak bisa berkata apa-apa. Dia melakukannya sambil bersandar lelah, dan posisinya menyamping menghadapku. Aku memegang dan mengusap tangannya.
“Tidurlah, kamu pasti lelah.”

Hyunchan POV

“Ne.” aku menangguk kecil lalu memejamkan mataku perlahan.
Aku bisa merasakan mesin mobil yang menyala. Dia menjalankan mobilnya, dan mengantarku pulang. dia berbeda hari ini, yang kulihat saat kejadian di taman tadi adalah Kim Heechul yang lain. Pribadi yang lain dan berbeda…tapi aku mencintainya seperti apapun dia.
"Hyunchan-ah”
“hm?” balasku tanpa berubah dari posisiku semula. mataku masih terpejam.
“Kalau ada sahabatmu yang mencintaiku, Aku mohon jangan putuskan hubungan kita demi dia ya.” aku langsung membuka mata karena terkejut. Hahaha dia itu bodoh sekali sih. Aku tidak tau itu serius atau hanya lelucon.
“Aish bicara apa sih?”
“Haha tidak apa-apa. Aku tidak mau itu terjadi pada kita.”
“Aish.” Aku membuang pandanganku ke arah lain.
“Jangan tinggalkan a…” aku menyelak kata-katanya ..
“Aku akan selalu bersamamu, oppa.”
Aku membuang muka karena malu akan mengatakan itu. Dan aku rasa dia tersenyum mendengar perkataanku barusan. Aku heran kenapa aku harus malu menghadapinya. Aku akan mengatakannya dengan tegas kali ini.
“Heechul-oppa.”
“Hm?”
“Gomawo ne..”
“Untuk apa?”
“Segalanya..” ucapku sambil tersenyum.
Dia melepas stirnya saat mobil kami terhenti karena lampu merah. Dia mengusap kepalaku. Aku akan mengatakan duluan sebelum dia..
“Saranghae oppa.” kemudian aku mencium pipinya yang berekspresi kaget itu.
“Hyunchan-ah Saranghae..” dia mendekatkan wajahnya, lalu menciumku. Bukan lagi di pipi, tapi di bibir. Ini pertama kalinya dia melakukan itu, dan dia menahannya cukup lama. Aku tidak menolaknya. Tapi aku melepasnya saat aku melihat lampu hijau menyala. Aku menyuruhnya berjalan. Dia tersenyum sendiri, begitu juga aku.
“Oia..”
“Ne?”
“Malam ini kamu ganteng sekali.” Dia hanya tertawa mendengar perkataanku. Dia heran ternyata aku juga bisa mengatakan hal itu.
“Gomawo. Kamu juga cantik, seperti biasa. Oia, tidurlah. Kamu pasti lelah.”
Aku melihatnya tersenyum dan aku kembali memejamkan mataku.
“Kim Heechul, Saranghae.”

Author POV

Mereka tiba dirumah Hyunchan. Heechul turun lalu membuka pintu mobil di sisi hyunchan. Hyunchan masih tertidur. Dia tidak ingin membangunkan hyunchan dari tidurnya karena hyunchan terlihat lelah. Akhirnya heechul memutuskan untuk menggendong hyunchan dan membawanya masuk.
Ia menekan bel di depan pintu rumahnya. Dan tidak lama, Hae Ri keluar dengan wajah terkejut.

Haeri POV

“Dia tertidur.” Aku rasa heechul tau apa yang ada didalam pikiranku.
“Ne.”
“Boleh aku masuk? Aku akan mengantarnya ke kamarnya.”
“Iya silahkan.” Aku mempersilahkan Heechul masuk dan dia mengikutiku menuju kamar hyunchan.
Dia lalu menidurkan hyunchan di kasur, melepaskan sepatunya dan menyelimutinya. Ternyata orang ini punya sisi baik dan lembut juga.
“Jangan heran melihatku noona, hampir setiap orang akan melakukan hal ini terhadap orang yang dia cintai.”
Aish, apa orang ini cenayang ? aku menepuk dahiku dan tersenyum kearah lain.
“Noona.”
“Ne?”
“Bisa kita bicara sebentar?”
“Mwo?”
Apa yang mau dilakukan orang ini? Aku harap dia tidak menceramahiku.

--TO BE CONTINUED--

13 Comment:

Nyekiiiieee said...

APAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!
KNAPA MYNYEUK JD AHJUSSHI2!!!??
KNAPA PARTNYA DIKIT BGT!!!??
GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Ranchul said...

WAKKAKAKAKAKAKAKAKAK FIGURANNNNNNNN !!!!!!!!

eh what ? 'your nyeki'? udah gak antis suju lo? XD !!

WAKAKAKAKAKKAKAKAKAKAK

Nyekiiiieee said...

udah balik lg nih gw!!!!

gra2 ngliat liveny yg baru dy ganteng bgt!!!!!

kaya mafia . . .

gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~

Anonymous said...

wahahah
nyeki balikan loh sama eunhyuk XD
alhamdulilah XD

odh-ri ~

Ranchul said...

wakakakakakka pret lo ne ..
eh live apaaan ?

baka***** said...

aduh, panjang banget. mata gw pegel bacanya =_="

mana nih part leeteuk???

Ranchul said...

hahaha emang gw janjiin part leeteuk ? XD
nanti di part 4 ya.

Nyekiiiieee said...

live yg d incheon . . .
tp sayang kmerany ngambilny dari jauh mulu

Ranchul said...

wakakakaka, yang nyeki buka baju yak ? WAKKAKA

Nad_Chullie said...

HAH?? o_o
Sapa itu yang jadi nyokapnya Ichul??
Istrinya Kang In?
wakakakakakakakakakakak.

Sumpah ngakak abis pas baca, *padahal ne part kan banyak adegan sedihnya*
bwahahahahahahahahahahahahahahahaha
*ngakak sambil nendang2 rani*

mian ya bru bisa comment, baru aja liburannya, yeah!!

Nad_Chullie said...

HAH?? o_o
Sapa itu yang jadi nyokapnya Ichul??
Istrinya Kang In?
wakakakakakakakakakakak.

Sumpah ngakak abis pas baca, *padahal ne part kan banyak adegan sedihnya*
bwahahahahahahahahahahahahahahahaha
*ngakak sambil nendang2 rani*

mian ya bru bisa comment, baru aja liburannya, yeah!!

Ranchul said...

wakakakakak yang punya orangnya dateng XD !
yahaha yang penting masi ada hubungannya ama chul kan onn hoakakakak..

bah dia tawa! nangis dong ah! wakakakakaka
*bales tendangan onnie sambil ngakak*

haha iya gpp . gomawoo :D

Nad_Chullie said...

Haduh, ngidam apa ya kmaren jadi bisa lahir HeeChul??
ckckckckck

Huahahahahahaha

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment

What Do You Think ?